Tentang Varian Black Panther dan Observasi Pemangkasan Periode September 2019
![]() |
Anggur Black Panther @WBayuGMurti 2019 |
Sejak pertama saya melihat buah anggur jenis ini, saya langsung suka. Relatif besar, hitam hampir solid dan berbiji. Setelah menanamnya sendiri, saya tambah suka. Pertumbuhan bagus, relatif tidak rewel dan tahan penyakit. Dan dia berbuah di tempat saya. Walau ditanam di pot dan dengan kondisi yang tidak ideal.
Ada apa dengan hitam? Karena semakin gelap, konon kandungan antioksidan semakin tinggi. Dan kenapa memilih yang berbiji? Karena dari “sono”nya, buah ini diciptakan mempunyai biji. Seedless adalah rekayasa manusia. Biji anggur memiliki khasiat tersendiri. Dan itulah kenapa grape seed oil mahal, tapi masih dibeli.
Sekilas tentang kondisi di tempat saya menanam. Dia saya letakkan di tepi dinding rumah, sebelah utara, di bawah naungan atap tritikan. Cahaya matahari tidak full dari pagi hingga sore. Itu pun hanya bulan maret hingga september saat matahari berada di sisi utara. Oktober, posisi matahari sudah bergeser ke selatan.
Karena posisinya dekat dinding, sirkulasi udara relatif kurang dan cenderung lembab. Jamur sangat suka tempat yang begini. Namun, toh serangannya tidak sampai berakibat fatal, walau dengan perawatan minimalis. Saya sangat membatasi penggunaan fungisida sintetik kimia. Pula, pestisida lainnya. Lebih rutin menggunakan bahan-bahan organik.
Kelemahan lainnya pada kondisi mikro klimat dan ekosistem yang kurang mendukung, atau bisa dibilang jelek, adalah polinasi yang buruk. Bisa dilihat dari banyaknya tangkai buah (bukan tangkai tandan) yang kosong. Mereka adalah bunga yang gagal jadi pentil.
Dan kelemahan paling vital di tempat saya, adalah saya sendiri. Saya tidak disiplin. Termasuk memupuk. Walhasil, hasilnya juga gitu doang. Tandan paling berat pangkas lalu hanya 250 gram, berry terbesar +-6 gram. Jauuuuuhhhhh dari spesifikasi di tempat asalnya.
Buah anggur Black Panther memiliki rasa yang menarik. Orang “sono” menyebutnya harmonious. Manis dengan sedikit asam segar. Sedikit beraroma. Daging buah renyah, tidak lembek. Kulit agak tebal dan berasa ketika dikunyah. Barangkali karakter kulit buah yang agak liat ini yang membuat varian ini tidak gampang mengalami pecah buah pada kondisi kelebihan pasokan air, terserang jamur atau kurang nutrisi tertentu.
Black Panther juga tidak susah dibuahkan. Pada usia 1 tahun, dia siap dilatih berbunga. Kuncinya pada pengaturan pupuk, dan pasokan sinar matahari.
Yang paling menarik adalah, BP bisa dibuahkan dengan pangkas batang tua (coklat dan berkayu), batang muda (hijau) atau pangkas pucuk. Namun, saya belum menemukan yang paling cocok.
Saya sudah 3 kali membuahkan varian ini. Untuk yang sekarang (yang ke-3), saya melakukan 3 teknik pangkas pembuahan sekaligus.
Pertengahan September lalu pruning batang tua, antara 3 hingga 9 node. 3 cabang yang berbunga dan berhasil jadi buah. Beberapa cabang membawa bunga yang terlalu lemah, gagal jadi buah.
Kurang lebih 30 HSP (Hari Setelah Pangkas), cabang yang berbuah saya pangkas apikal (ujung tunas) karena pertumbuhan terlalu vigour. Ini saran dari beberapa kawan. Konon, agar pertumbuhan cabang berhenti sejenak, dan nutrisi masuk untuk pengisian buah muda. Pasca pemangkasan apikal, tunas yang tumbuh membawa bunga susulan.
Dua pekan kemudian, beberapa cabang yang tidak membawa bunga saya pangkas. Sekitar 7 node. Dan mata tunas yang pecah berisi bunga.
Satu hal yang agak bikin repot, pada kondisi yang demikian, adalah pengaturan pemberian pupuk. Karena pada tiap fase buah, kebutuhan pupuknya berbeda. Saya mengambil keputusan untuk mengikuti fase bunga yang pertama. Sisanya saya anggap bonus.
![]() |
(atas) pentil hasil pangkas batang tua/coklat. (bawah) hasil pangkas batang muda/hijau. @WBayuGMurti 2019 |
Lalu, cara (pada fase cabang) manakah yang paling cocok diterapkan?
Tanpa menghiraukan seberapa bagus tandan yang dihasilkan, ketiga teknik pangkas buah di atas memiliki keuntungan masing-masing. Pangkas batang tua bisa dilakukan dengan prosedur waktu dan pupuk yang lebih terkontrol. Keseragaman fase buah bisa lebih dikendalikan, dengan aplikasi perangsang tunas (bud breaker). Harapannya, waktu panen serentak.
Cara ke-2, bisa dilakukan jika ingin membuahkan secepatnya, pasca pruning back to. Jadi tidak perlu menunggu, minimal 3 bulan, hingga batang coklat untuk melakukan pangkas pembuahan. Dengan catatan, pemupukan untuk persiapan buah sudah diaplikasikan sebelumnya.
Sedikit melompat, tentang pruning back to. Ini dilakukan ketika spur sudah terlalu panjang. Pada Black Panther, fruitfull bud ada pada node ke-5 hingga 9. Itu sekitar 15-40cm, tergantung vigouritas batang. Jadi, 3 kali pangkas saja sudah lebih 1 meter. Terlalu panjang dan makan tempat. Memangkasnya hingga pangkal spur pertama, adalah solusinya.
Kemudian pangkas apikal/potes pucuk. Ini bisa dilakukan kapan saja. Semau-maunya yang punya pohon. Berapa kali pangkas juga suka-suka aja, asal masih ada tempat untuk menata cabang. Kelemahannya adalah, fase buah yang berbeda-beda. Lalu mupuknya bagaimana? Ya suka-suka aja…
Grape is fun… Be happy! Don’t become crazy!!!
Bapak Galak
Banjarnegara, November 2019
Komentar
Posting Komentar